Wednesday, August 1, 2012

Memahami ketulusan cinta kepada Allah

Topik digarap oleh buku ini memiliki keutamaan tersendiri, lebih-lebih lagi mengambilkira suasana umat sekarang. Wujud kaitan sangat rapat di antara perbahasan dikemukakan penulisnya dan hakikat kehidupan dilalui kita dewasa ini.

Penulis buku ini menyajikan berbagai aspek dari konsep wala’ dan bara’. Beliau mengutip kata-kata para ulama, mengulasnya serta merujukkan prinsip-prinsip wala’ dan bara’ yang diutarakan menerusi ayat-ayat al-Quran dan hadith-hadith sahih dari Rasulullah saw, ditambah dengan atsar para sahabat dan kaum salaf yang mengikuti mereka.

Wala’ merupakan sebahagian dari manifestasi ketulusan cinta kepada Allah, kemudian kepada para nabi-Nya dan orang-orang beriman. Bara’ sebaliknya sikap kebencian terhadap kebatilan dan pelakunya. Gabung jalin kedua-dua konsep ini merupakan salah satu prinsip iman.

Sebaik seorang muslim menuturkan dua kalimah syahadah - asyhadu an la ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah), - dia sebenarnya telah mengisytiharkan pendirian hidupnya, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama makhluk. Dalam ikrar syahadah tersebut, terdapat adat nafi berupa kata la dan itsbat berupa kata illa yang bererti menafikan dan mengukuhkan.

Kalimah ini mengandungi tuntutan dua sikap yang saling berlawanan; menolak dan menerima, cinta dan benci, menolong dan memusuhi, loyal dan antiloyal. Komitmen seorang muslim kepada ikrar yang diucapkannya menuntut diwujudkannya sikap tersebut dalam realiti kehidupan; kepada siapa ia patut mempersembahkan cinta dan loyalitasnya dan kepada siapa pula ia menunjukkan kebenciannya dan antiloyalitasnya.

Buku yang ditulis oleh seorang aktivis dakwah yang luas wawasannya ini, membahas secara mendetail konsep wala’ dan bara’ dalam Islam. Diawali dengan pembahasan tentang kalimah tauhid dan pengaruhnya dalam kehidupan seseorang, hal-hal yang membatalkan syahadah, definisi wala’ dan bara’, wali Allah dan wali setan, wala’ dan bara’ menurut ahli sunnah wal jamaah, dan konsekuensi wala’ dan bara’.

Buku ini diakhiri dengan pembahasan tentang bagaimana aplikasi wala’ dan bara’ pada masa Nabi dan salafus soleh, berbanding bagaimana aplikasinya  di zaman ini. Buku yang sangat berharga ini amat diperlukan setiap muslim agar tidak salah langkah dan salah arah dalam menterjemahkan keislamannya yang sebenar di tengah masyarakat, baik dengan sesama Muslim maupun dengan selainnya. - Editor

INFO BUKU:
Judul Asal: Min Mafahim Aqidatis-Salaf ash-Shalih: Al-Wala’ Wal-Bara’ Fil-Islam
Penulis: Muhammad bin Sa’id Al-Qahthani
Penerbit Asal: Dar at-Tauzi’ wa An-Nasyr Al-Islamiyah
Judul Terjemahan: Al-Wala’ Wal-Bara’ – Loyalitas & Antiloyalitas Dalam Islam
Penterjemah: Salafuddin Abu Sayid
Penerbit: ERA INTERMEDIA, Laweyan, Solo, Indonesia, Oktober 2005 (Cetakan Kedua)

(Artikel ini disiarkan majalah bulanan DIAN - Ihya' as-Sunnah, Bil. 8 (Ogos 2012) di ruangan 'RAK BUKU DIAN' dengan tajuk sama)

No comments:

Post a Comment